Virus Corona misterius yang mewabah di Wuhan kini jadi masalah kesehatan internasional. Penyakit ini menyebabkan pneumonia China atau pneumonia Wuhan.
Virus yang awalnya menyebar dari hewan itu dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui mengenai virus corona tersebut.
Apa itu virus corona?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus corona adalah adalah kelompok virus yang umumnya menjangkiti hewan. Hanya dalam kasus yang jarang terjadi dapat ditularkan pada hewan ke manusia, seperti yang terjadi di Wuhan, China.
Gejala virus corona
Virus corona dapat membuat orang sakit pneumonia Wuhan atau pneumonia China. Penyakit ini berbeda dengan jenis pneumonia biasa karena jenis virus yang berbeda pula.
Bagian tubuh yang terserang biasanya adalah saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip seperti flu biasa. Gejala-gejala yang muncul meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam. Untuk demam, yang membedakannya dengan gejala penyakit lainnya adalah waktu serangan atau inkubasinya yang lebih lama, yaitu mencapai 14 hari.
Jika menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti orang tua atau anak-anak, kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit yang saluran pernapasan yang lebih serius seperti bronkitis dan pneumonia.
Diberitakan CNN, sebelum virus corona Wuhan menyerang, ada beberapa virus corona manusia yang mematikan. Sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kelompok virus corona.
Hanya saja, banyak ahli mengungkapkan Virus corona yang menyebar di Wuhan disebut lebih ringan dibandingkan SARS dan MERS yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala.
Penyebaran virus corona
WHO menyatakan virus dapat menyebar dari kontak manusia dengan hewan dan manusia dengan manusia. Hingga saat ini belum diketahui hewan apa yang menyebarkan virus tersebut. Dugaan sementara mengarah pada ular dan kelelawar.
Khusus kelelawar, kebiasaan orang China untuk mengonsumsi sup kelelawar dituding menjadi biang kerok penyebaran virus corona ini.
Penyebaran dari manusia ke manusia terjadi ketika berhubungan dengan sekresi orang yang terinfeksi seperti cairan batuk. Batuk, bersin, berjabat tangan juga dapat menjadi media penularan tergantung seberapa kuat virus corona tersebut.
Virus ini juga dapat ditularkan dengan menyentuh sesuatu yang telah disentuh orang yang terinfeksi lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata. CDC juga menyebut perawat juga bisa terpapar saat menangani kotoran atau benda-benda pasien.
Siapa yang dapat terinfeksi?
MERS, SARS, dan virus corona di Wuhan menyerang orang yang lanjut usia. Rata-rata menyerang orang berusia 40 tahun ke atas.
Penanganan virus corona
Hingga saat ini tak ada pengobatan khusus untuk menangani virus corona. Tapi, penelitian masih terus dilakukan.
Sebagian besar gejala akan hilang dengan sendirinya. Para ahli menyarankan untuk mencari perawatan lebih awal. Jika gejala memburuk segera kunjungi dokter.
Sejumlah obat dapat menghilangkan gejala. Pelembap ruangan dan mandi air hangat, minum banyak cairan. dan istirahat sebanyak mungkin juga dapat membantu mengurangi gejala.
Apa perlu virus corona dikhawatirkan?
Tingkat kematian virus corona Wuhan lebih rendah dibanding MERS dan SARS, tetapi sama dengan pandemi flu Spanyol 1918.
“Ini adalah masalah yang signifikan, secara global,” kata ahli dari Imperial College London, Neil Ferguson.
Pencegahan
Hingga saat ini tak ada vaksin yang dapat melindungi diri dari virus corona. National Institutes of Health AS sedang meracik vaksin untuk virus ini. Akan tetapi, perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk uji klinis vaksin tersebut.
Setiap orang dapat mengurangi risiko terinfeksi virus dengan menghindari kontak dengan orang yang sakit. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik. Jangan lupa makan makanan dengan nutrisi seimbang agar kesehatan selalu terjaga.
Selalu waspada dengan lingkungan sekitar agar tak mudah terjangkit virus.
Kehamilan
Studi pada 2014 menunjukkan virus corona pada ibu hamil dapat berisiko lebih serius, seperti kelahiran mati. Studi pada 2004 juga menemukan penyakit terkait SARS menyebabkan keguguran.
Virus corona dan hewan peliharaan
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga bisa terinfeksi virus corona. Studi menunjukkan kucing bisa terkena SARS dan mengalami gejala yang sama dengan yang dialami manusia.